![]() |
Foto diambil dari google (Buku karangan Asep Syamsul R. Romli) |
Yang terlintas di benak kita ketika
mendengar istilah jurnalisme online adalah situs-situs berita popular baik
lokal maupun internasional: CNN.com, MSN.com, detik.com, kompas.com dan
lainnya. Yang hampir semuanya adalah situs-situs web.
Selama
ini—sadar atau tidak—kita hanya memahami online dalam artian ditampilkan di
sebuah situs web. Padahal 'online' mencakup berbagai tempat perkara (venue):
web, email, bulletin board system (BBS), IRC, dan lainnya. Tapi tentu bukan
tanpa alasan bahwa kebanyakan jurnalisme online saat ini diselenggarakan di
web.
Dari
sekian venue di Internet, web merupakan venue yang memungkinkan penyelenggara
jurnalisme online untuk menyediakan isi dengan features yang sangat kaya dengan
cara paling gampang. Namun, ini tidak berarti bahwa tak ada venue lain yang
dapat dipakai untuk menyelenggarakan jurnalisme online di Internet.
Jurnalisme online menjadi
berbeda dengan jurnalisme tradisional yang sudah dikenal sebelumnya (cetak,
radio, TV) bukan semata-mata karena dia mengambil venue yang berbeda; melainkan
karena jurnalisme ini dilangsungkan di atas sebuah media baru yang mempunyai
karakteristik yang berbeda -baik dalam format, isi, maupun mekanisme dan proses
hubungan penerbit dengan pengguna/ pembacanya. ( http://jurnalisme-makassar.blogspot.com/ )
Sekarang
sudah banyak universitas-universitas yang mengangkat Jurnalisme Online
sebagai salah satu mata kuliah wajib di prodi Ilmu Komunikasi, khususnya
untuk jurusan Jurnalistik. Salah satu universitas yang mengangkat
Jurnalisme Online sebagai salah satu mata kuliah wajib yaitu Universitas
Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung.
Visit Please romeltea
Visit Please romeltea
Posting Komentar